JENIS BURUNG JALAK DI INDONESIA
Di
dunia terdapat lebih dari seratus jenis burung jalak. Sedangkan di Indonesia
terdapat sekitar 25 spesies jalak dan kerabat dekatnya. Beberapa jenis jalak
yang sering dipelihara orang adalah jalak suren, jalak putih, jalak bali, dan
jalak hitam atau jalak kebo.
1.
Jalak
Bali
Jalak Bali termasuk burung yang
sangat sulit ditentukan jenis kelaminnya. Burung ini adalah binatang endemik karena
hanya dapat ditemukan di Bali.
Ciri-ciri
- Bulu
Warna bulu di sekujur tubuhnya putih
bersih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Pipinya tidak ditumbuhi
bulu.
- Mata
Jalak bali mempunyai mata yang
berwarna coklat tua, sedangkan daerah di sekitar kelopak mata tidak berbulu
dengan warna biru tua. Ini tampak kontras dengan warna bulu badannya.
- Jambul
Kepalanya dihiasi jambul. Keindahan
yang mempesona ini terdapat pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.
Bedanya, jalak Bali jantan mempunyai jambul yang berukuran lebih panjang.
- Kaki
Jalak bali mempunyai kaki yang
berwarna abu-abu biru dengan empat jari jemari (satu ke belakang dan tiga ke
depan).
- Paruh
Paruh jalak bali tampak runcing
dengan panjang 2-5 cm, dengan bentuk yang khas karena pada bagian atasnya
terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan
ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
Habitat
Alami
Jalak bali biasanya berada di semak-semak
dan pohon palem di tempat terbuka, berbatasan dengan kawasan hutan yang rimbun
dan tertutup. Jalak bali makan sebanyak satu kali sehari dan makanan yang
dikonsumsinya adalah serangga, cacing, dan jangkrik. la juga memanfaatkan
tumbuhan sebagai makanannya, antara lain juwet, sotong atau jambu dan pisang.
Perkembangbiakan
Jalak bali adalah burung yang suka
bergerombol, tetapi jika sudah menemukan pasangannya maka burung-burung
tersebut akan hidup berdua. Mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi
kurang dari 175 cm. Di alam, burung ini menunjukkan proses berbiak pada
periode musim penghujan, berkisar bulan November hingga Mei.
Telur jalak bali berbentuk oval dan
berwarna hijau kebiruan. Untuk pengeraman telurnya, jalak bali memerlukan waktu
selama 17 hari.
2. Jalak Suren
Burung ini dapat ditemukan hampir di
seluruh Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. la juga tersebar
di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Laos,
Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.
Suara jalak suren terdengar seperti
teriakan yang ribut, sumbang, dan riang. Biasanya burung yang hidup dalam
kelompok kecil ini menghuni daerah terbuka dekat permukiman di dataran rendah.
la membuat sarang pada cabang-cabang pohon.
Kebanyakan jalak suren mencari makan
di atas tanah, yaitu cacing, belalang, dan orong-orong. la juga berkumpul dalam
kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
Ciri-ciri
- Postur Tubuh
Jalak suren berukuran sekitar 24 cm.
Ukuran tubuh jalak suren jantan lebih besar dari jalak suren betina.
Tubuh jalak suren betina adalah bulat dan pendek dengan gerakan yang kurang
agresif dibanding jalak suren jantan.
- Warna
Jalak suren memiliki warna bulu
hitam di badan serta di kepalanya. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi,
garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh
bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren
berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga.
- Habitat Alami
Jalak suren biasa kita temukan di
daerah pedesaan yang sangat akrab dengan para petani dan para penggembala.
Makanan utama jalak suren berupa serangga, terutama belalang, jangkrik,
orong-orong dan cacing. Sawah yang sedang dibajak atau kerbau dan lembu yang
sedang merumput adalah tempat burung ini biasa mencari makan. Belalang atau
jangkrik yang muncul karena gerakan kaki kerbau atau sapi yang sedang membajak
sangat membantu burung ini mendapatkan makanan, sehingga meraka selalu
mengikutinya kemanapun sapi atau kerbau tersebut berjalan.
Di alam bebas, jalak suren
biasa hidup secara berkelompok dan biasanya tinggal di pinggir hutan dekat
persawahan atau disekitar perairan yang menyediakan makanan berlimpah.
Habitat jalak suren semakin surut
karena banyak hutan yang dijadikan areal perumahan seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Selain itu pencemaran sawah oleh pestisida,
penangkapan liar untuk dipelihara atau diperdagangkan.
- Perkembangbiakan
Jalak suren berkembangbiak sepanjang
tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu antara
bulan Januari hingga Juni. Sedangkan bulan Juli-Desember merupakan masa
penurunan perkawinan.
3.Jalak Putih
Jalak putih bukan termasuk burung
kicauan biasa yang bisa dipelihara sembarang orang. Jatak putih sangat eksotis
dengan penampilan dan suaranya yang sangat bagus. Banyak orang yang
membandingkan keunggulan jalak putih dengan jalak suren.
Sebagaimana jalak bali, jalak putih
juga mendapat perlakuan istimewa dari negara. Keberadaan burung ini dilindungi oleh
undang-undang nasional dan internasional karena populasinya yang semakin
menipis, bahkan nyaris tidak berkembang biak di habitat aslinya.
Dahulu jalak putih banyak terdapat
di hutan-hutan dataran rendah dan hutan musim di Pulau Jawa, Madura dan Bali
Ciri-ciri
Burung cantik keluarga jalak yang
berwarna putih dan hitam di bagian sayap serta ekor ini mirip dengan jalak
bali. Bedanya, bagian di sekitar mata jalak putih berwarna kuning, sementara
pada jalak bali bagian ini berwarna biru.
Jalak putih umumnya berukuran sedang
(sekitar 20-25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Warna hitam
pada sayap jalak putih menjadikannya diberi nama Sturnus melanopterus dalam
Bahasa Latin. Sturnus untuk jalak dan melanopterus yang berarti bersayap hitam.
Sedangkan dari postur tubuhnya, burung jalak putih jantan maupun betina
memiliki postur tubuh dan warna bulu yang hampir sama.
Habitat
Alami
Jalak putih biasa bersuara ribut,
berceloteh keras, dan terkadang meniru suara burung lainnya. Di alam, burung
ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang pohon.
Jalak hitam atau jalak kebo ini
banyak terdapat di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan beberapa kawasan di Asia
Timur. Apabila jalak-jalak lainnya pandai berkicau, maka jalak hitam bisa menirukan
suara manusia. Tidak jauh berbeda dari burung beo, jalak kebo bisa menghapal
kata-kata dengan baik. Memang tidak sepandai beo, yang bisa merangkai lebih
lebih dari dua kata.
Jalak hitam biasa hidup berkelompok
dengan jumlah antara 5-8 ekor dan bersuara ribut. Di habitat aslinya, burung
ini biasa bersarang di dalam lubang-lubang pohon besar. la juga bisa dijumpai
di areal persawahan dan asyik bertengger di atas punggung seekor kerbau yang
sedang merumput atau berkubang di lumpur karena burung ini gemar memakan
parasit atau kutu-kutu di punggung kerbau. Itulah sebabnya jalak hitam dikenal
dengan sebutan jalak kebo.
Jalak kebo gemar memangsa makanan
berupa serangga (belalang, ulat, cacing tanah, jangkrik), juga buah-buahan
seperti pisang dan pepaya. Sayangnya, kini populasinya di alam bebas memang
semakin menipis, terutama di Pulau Jawa.
Dengan kemampuannya berceloteh,
jalak kebo kerap dijadikan sebagai burung rumahan. Tetapi ada juga orang yang
memeliharanya untuk dijadikan burung master, atau pengisi suara burung-burung
ocehan lainnya. Jalak kebo memang kerap mengikuti atau meniru suara burung
lainnya.
Ciri-ciri
Jalak kebo mempunyai ukuran tubuh
sedang, yaitu antara 20-30 cm. Meski namanya jalak hitam, tidak berarti
bulu-bulu di sekujur tubuhnya berwarna hitam. Ada sedikit bulu yang berwarna
putih, yaitu di ujung kedua sayapnya. Paruh dan kakinya berwarna kuning.
Matanya tajam dengan lingkaran putih atau kuning di antara bola matanya.
Postur tubuh burung jalak kebo
jantan lebih panjang ketimbang betina. Tatapan matanya pun lebih tajam. Berbeda
dari kebanyakan jenis burung lainnya, jalak hitam
betina juga bisa berkicau
sebagaimana pejantan
Habitat
Di alam bebas, jalak hitam sering
mendatagi areal yang menjadi ladang penggembalaan kerbau. la senang bertengger
di punggung kerbau, sambil mencari kutu yang menempel di tubuh kerbau tersebut.
la juga senang mencari makanan di tanah. Makanan apa pun yang ditemukannya di
tanah langsung disantap.
Jalak kebo menyebar di Pulau Jawa,
Bali, Sumatera, Malaysia, Thailand, bahkan hampir di seluruh kawasan Asia
Tenggara.
5.Jalak Thailand / Jalak
Hongkong
Jalak thailand (Sturnus
nigricollis/black Collared starling) di pasaran likenali dengan sebutan
jalak hongkong. Ukuran tubuh jalak hailand lebih besar dan lebih panjang dari
jenis jalak lokal seperti jalak suren, jalak putih, maupun jalak bali yang
fisiknya tergolong besar.
A. Ciri-Ciri Fisik
Jalak thailand hampir menyerupai jalak suren. Keduanya dibedakan oleh bulu kepala dan dagu jalak thailand yang berwarna putih semuanya. Jalak thailand yang telah dewasa, dari mantel hingga ke leher dilingkari bulu berwarna hitam. Bulu sayapnya didominasi warna hitam sampai ke bagian ekornya, sedangkan bulu dadanya hingga ke penutup bulu ekornya berwarna putih. Paruh dan kakinya berwarna hitam keabuabuan. Di matanya melingkar warna kuning, garis matanya berwarna kekuningkuningan. Dibandingkan jalak jenis lain dari keluarga Sturnidae, fisik jalak thailand lebih tegak dan ttampak lebih gagah, dadanya pun terlihat lebih bidang.
Jalak thailand hampir menyerupai jalak suren. Keduanya dibedakan oleh bulu kepala dan dagu jalak thailand yang berwarna putih semuanya. Jalak thailand yang telah dewasa, dari mantel hingga ke leher dilingkari bulu berwarna hitam. Bulu sayapnya didominasi warna hitam sampai ke bagian ekornya, sedangkan bulu dadanya hingga ke penutup bulu ekornya berwarna putih. Paruh dan kakinya berwarna hitam keabuabuan. Di matanya melingkar warna kuning, garis matanya berwarna kekuningkuningan. Dibandingkan jalak jenis lain dari keluarga Sturnidae, fisik jalak thailand lebih tegak dan ttampak lebih gagah, dadanya pun terlihat lebih bidang.
Jalak thailand yang masih muda (muda
hutan) mempunyai bulu pada bagian dagu hingga ke batas dada burung muda hutan
berwarna kecokelatan. Keunikan jalak thailand muda yaitu sifat liarnya bisa
melebihi burung dewasa dan hal ini bisa menjadi kendala perawatan pada tahap
awal.
B. Habitat dan Pakan Alami
Di alam bebas, jalak thailand hidup
di kaki bukit atau di daerah dataran tinggi yang tanahnya membentuk kemiringan.
Disamping itu lingkungan tersebut memiliki hutan yang agak lebat dan juga
terdapat sumber air yang dangkal. Meskipun jalak thailand mencari kebutuhan
hidupnya di pohonpohon, tetapi burung ini selalu ada di permukaan tanah.
Pakan alami jalak thailand adalah
serangga jenis besar seperti belalang dan kupukupu. Dalam musim berkembang
biak, rumput kering dan ranting kayu kering menjadi bahan utama pembuat sarang.
Umumnya jenis pohon palem menjadi pilihan untuk bersarang. Dalam sekali musim
berkembang biak, jalak thailand bertelur 3—4 butir dan jarang ada yang gagal
dalam pengeraman.
C. Perbedaan Jantan dan Betina
Jalak thailand jantan kepalanya
lebih besar, bulu yang mengalung di lehernya berwarna lebih cerah, tubuhnya
lebih gempal,
ekornya lebih panjang. Sementara
jalak thailand yang betina kepalanya lebih kecil, bulu yang mengalung di
lehernya tampak kusam, tubuhnya lebih kecil, ekornya lebih pendek.
Burung jantan maupun betina bisa
berkicau, tetapi yang jantan lebih rajin. Namun, ciri itu hanya terlihat pada
jalak thailand yang tergolong dewasa. Sementara untuk membedakan jenis kelamin
pada burung anakan atau muda hutan hanya dengan memperkirakan besar kepala dan
panjang fisiknya.
D. Daya Tarik Jalak Thailand
Daya tarik yang paling menonjol dari
jalak thailand adalah suara dan kemampuannya menirukan kicauan burung lain.
1. Peniru kelas tinggi
Jalak thailand mampu menyuarakan
dengan baik kicauan yang ditirunya. Bahkan suara yang dikitaukannya bisa lebih
baik dari kicauan burung aslinya. Vokal suara jalak thailand yang terbentuk
seperti halnya poksai hitam dan robin asal Cina. Jadi, kalau jalak thailand menirukan
suara burung tersebut maka suara yang dikicaukannya akan sama. Kalau rajin
dilatih, jalak thailand yang masih anakan bisa mengoceh seperti beo.
Tipe kicauan jalak thailand cukup
besar, keras, dan tajam. Sebaiknya, ciriciri suara yang akan ditirunya juga
tidak jauh berbeda. Suara burung yang baik untuk ditiru jalak thailand di
antaranya hwa mei, jokjok, robin (betina/jantan), kenari, prenjak, ciblek, dan
burungburung lain yang memiliki suara keras dan vokalnya berbentuk. Kalau
burung pendampingnya masih sekerabat dengan jalak maka suara yang kelak akan
ditonjolkan kemungkinan adalah kicauan keras, tajam, tetapi vokalnya tak
berbentuk seperti halnya suarasuara jeritan.
2. Bisa ditampilkan dalam kontes
Dalam kontes, kriteria suaranya
belum memungkinkan bisa mendapat nilai baik. Namun, dengan kemampuannya
menirukan suara burung lain, kombinasi suara asli dengan suara burung yang
ditirukan itu dapat menunjang penampilannya dalam kontes. Agar jalak thailand
tampil baik dalam kontes, paling tidak mampu mengicaukan 5—7 jenis suara burung
lain. Diharapkan suara yang ditirunya merupakan kombinasi antara suara kicauan
yang vokalnya berbentuk dan yang ridak berbentuk supaya kelak ada variasi suara
yang unik.
E. Kelemahan Jalak Thailand
Jalak thailand mempunyai kelemahan
yang bersifat permanen maupun temporer, tergantung pada perawatannya. Kelemahan
ini bisa terjadi pada semua tingkatan usia jalak thailand yang masih bakalan,
terutama pada burung bakalan yang usianya tergolong dewasa. Berkaitan dengan itu,
tahap awal pemeliharaan sangat menentukan kualitas suara kicauan dan penampilan
jalak thailand.
1. Burang dewasa agak sulit dijinakkan
Jalak thailand dewasa agak sulit
dijinakkan dalam waktu singkat. Sekalipun burung dewasa cukup liar, tetapi keliarannya
tidak berlebihan seperti hwa mei yang diimpor dari Cina. Bahkan untuk
menjinakkan jalak thailand yang liar masih lebih mudah dan lebih cepat daripada
menjinakkan bakalan jalak suren dewasa.
2. Bisa memiliki gaya salto
Gaya salto sering dilakukan burung
bakalan liar ketika merasa terganggu atau ketakutan. Gaya ini sebaiknya dicegah
karena dapat mengurangi nilai saat dikonteskan, meskipun burung tersebut
memiliki suara kicauan yang baik.
Timbulnya gaya salto pada burung
biasanya akibat kesalahan perawatan, terutama pada tahap awalnya. Bila Anda
belum berpengalaman merawat burung berkicau jenis impor, lebih baik memelihara
jalak thailand yang masih anakan.
3. Bisa mengatur waktu berkicau
Jalak thailand tidak terlalu sering
berkicau atau bisa mengatur waktu berkicau. Kendala semacam ini bisa diatasi
dengan menempatkan burung lain yang cukup rajin berkicau. Burung tersebut harus
memiliki suara kicauan yang baik bila ditiru, misalnya robin jantan atau
betina. Penempatan burung seperti ini dapat merangsang jalak thailand menjadi
lebih rajin berkicau. Berarti kebiasaan mengatur waktu dalam berkicau dapat
diubah dengan cara seperti itu.
F. Petunjuk Pembelian
Tingkat usia jalak thailand sangat
berpengaruh pada proses perawatan dan juga daya serapnya dalam menirukan suara
burung lain. Oleh karena itu, sebelum membeli bakalan burung, hendaknya
dipertimbangkan dahulu.
1. Ciri bakalan yang baik
Bakalan jalak thailand sebaiknya
dipilih yang sehat, masih muda, dan tidak cacat fisik. Kriteria lain yang bisa
dijadikan ukuran, antara lain kepalanya tampak besar, dadanya bidang, badannya
tampak panjang, dan matanya bersinar.
2. Kisaran harga
Harga jalak thailand di pasaran
tergolong murah bila dibandingkan dengan burung impor unggulan lainnya. Yang
tergolong agak mahal adalah burung yang masih anakan, apalagi jika
pengirimannya terlambat, pedagang burung (agen) bisa menjual 1,5—2 kali lipat
dari harga biasanya.
Di pasar burung di Jakarta, harga
bakalan dewasa dan muda hutan sekitar Rp 60.000,00/ekor. Sementara, harga
anakannya bisa mencapai Rp 80.000,00—Rp 90.000,00/ekor dan kalau sedang kosong
bisa mencapai Rp 100.000,00. jalak thailand yang sudah rajin berkicau harganya
lebih dari Rp 150.000,00. Kisaran harga itu mengacu pada harga di awal tahun 1998.
G. Petunjuk Perawatan
Perawatan jalak thailand bakalan
yang tergolong dewasa memerlukan perlakuan khusus pada tahap awal. Sementara
burung bakalan anakan tidak boleh dibuat terlalu jinak kalau sasaran
pemeliharaan untuk ditampilkan dalam kontes.
1. Sangkar dan perlengkapan
Sangkar untuk burung dewasa atau
burung muda hutan yang masih terlalu liar harus dibedakan dengan burung anakan.
Sangkar untuk burung dewasa liar sebaiknya jerujinya lebih kecil dan agak rapat
supaya pangkal paruhnya tidak mudah terluka saat burung tersebut ingin
menerobos keluar.
a. Ukuran sangkar bakalan dewasa dan
muda hutan
Agar jalak thailand tidak melakukan
salto sebaiknya digunakan sangkar yang berukuran kecil (jarak antara kepala
saat burung ada di tenggetan dan atap sangkar hanya 5—10 cm) agar ruang
geraknya menjadi terbatas. Sangkar biasanya berukuran panjang 26 cm, lebar 26
cm, dan tinggi 36 cm. Karena sangkar berukuran kecil maka harus rajin
dibersihkan. Sangkar kecil ini digunakan sampai burung benarbenar jinak. Waktu
yang dibutuhkan untuk menjinakkannya sangat tergantung pada cara perawatan,
paling cepat 2—3 bulan.
Bentuk sangkar yang baik untuk jalak
thailand adalah segi empat. Bentuk sangkar lainnya kurang sesuai dengan postur
tubuhnya yang besar dan selalu tegak.
b. Ukuran sangkar bakalan anakan
Sangkar bakalan anakan sebaiknya
yang besar, ukurannya kirakira panjang 30 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 60 cm.
Sangkar seukuran ini bisa digunakan hingga burung menjadi dewasa, tetapi
kualitas dan kebersihannya harus diperhatikan karena burung muda (anakan)
selalu turun ke dasar sangkar.
c. Tenggeran
Tenggeran untuk jalak thailand
sebaiknya berdiameter minimal 2 cm, terbuat dari ranting yang kuat, liat, dan
tahan lama. Sebelum ditempatkan dalam sangkar, permukaan kayu harus bersih dan
tidak tajam.
d. Tempat pakan dan tempat minuman ;
Tempat pakan dan tempat minuman,
maupun tempat ulat untuk jalak thailand tidak perlu terlalu besar. Tempat
minuman sebaiknya dipilih yang bagian permukaannya kecil agar airnya tidak
dipergunakan untuk mandi.
2. Penempatan sangkar
Penempatan sangkar jalak thailand
dewasa dan yang masih muda hutan, sekalipun liar, tidak perlu terlalu tinggi.
Justru jalak thailand yang masih anakan harus ditempatkan agak tinggi (setinggi
gapaian tangan). Untuk itulah, sangkar kecil pada burung bakalan dewasa atau
yang muda hutan sebaikriya diberi tutup pada bagiari atasnya agar burung
bakalan yang masih liar tidak selalu melihat ke bagian atas sangkar seperti
ingin mencari jalan keluar.
Sangkar burung bakalan yang masih
liar sebaiknya tidak digantung, tetapi ditempelkan di dinding. Sangkar
ditempatkan saling berjauhan sehingga burung tidak bisa saling melihat.
Beberapa burung berkicau jenis lain ditempatkan di dekatnya supaya burung
bakalan lebih tenang dan suaranya bisa ditiru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar